
Salatiga—Guna meningkatkan wawasan mahasiswa, dosen, guru, dan masyarakat luas mengenai Pembelajaran berorientasi HOTS, pada Selasa, 26 Oktober 2021, Program Studi Tadris IPA menyelenggarakan kegiatan Webinar Nasional Tahun 2021. Tema yang diangkat adalah “Pembelajaran IPA Berorientasi HOTS di Sekolah Menengah Berbasis Penilaian AKM dan Survei Karakter pada Era Revolusi Industri 4.0”. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui media Zoom Meeting.
Ketua Prodi Tadris IPA, Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd. saat menyampaikan sambutannya di awal acara menyatakan bahwa pembelajaran HOTS ini memiliki manfaat untuk mendorong siswa agar mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, serta mampu menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Dengan demikian, siswa diharapkan untuk mencapai tingkatan melakukan proses penciptaan atau kreasi. Hal ini menuntut guru, termasuk mahasiswa Prodi Tadris IPA sebagai calon guru untuk menyusun strategi dan media pembelajaran yang mendukung tujuan tersebut. Selain itu, beliau menambahkan bahwa pembelajaran HOTS dan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) serta survei karakter bisa dijadikan tema dalam skripsi. Dengan demikian, skripsi mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di era revolusi industri 4.0.
Narasumber kegiatan ini adalah Prof. Dr. Erman, M.Pd, Guru Besar Pendidikan IPA Universitas Negeri Surabaya. Beliau juga Ketua Jurusan IPA di Universitas Negeri Surabaya. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) sudah harus bisa berpikir abstrak, berpikir kritis, berpiki scientific¸ berpikir analisis, problem solving skills, dan metakognitif. Pembelajaran HOTS melibatkan literasi membaca seperti membaca teks informasi dan sastra, menemukan, interpretasi dan integrasi, evaluasi dan refleksi informasi, serta personal sosial budaya dan saintifik, sedangkan untuk numerasi melibatkan aljabar, bilangan, geometri, pengukuran, data dan ketidakpastian, dan menerapkan belajar dengan pemahaman, penerapan, dan penalaran.

Prof. Dr. Erman, M.Pd. menjelaskan bahwa HOTS diidentikkan dengan guru/fasilitator HOTS dengan pembelajaran HOTS, kurikulum, dan evaluasi dengan HOTS. Model pembelajaran HOTS yang sering kali digunakna ialah inkuiri, discovery, PBL dan PjBl, dengan melibatkan aktivitas belajar siswa (syntax) dengan melibatkan C4-C6 sesuai dengan Taksonomi Bloom.
Selanjutnya, beliau menyambung bahwa AKM (Analisis Kompetensi Minimun) adalah keterampilan berpikir logis, sistematis, dan bernalar menggunakan konsep/pengetahuan dan mengolah informasi mulai dari literasi membaca dan numerasi matematika bukan hanya sekedar prosedur berpikir.

“AKM dapat diwujudkan yang sesuai HOTS melalui berbagai cara yang ditempuh, antara lain pembelajaran harus berbasis HOTS; guru harus mampu memfasilitasi siswa belajar dan berpikir HOTS; pembelajaran HOTS menggunakan CS, PBL, PjBL dan Inquiry-discovery; dan evaluasi HOTS sampai dengan kesulitan berpikir HOTS memerlukan scaffolding,” terangKetua Jurusan IPA di Universitas Negeri Surabaya tersebut.
Kegiatan pemahaman materi disambung dengan adanya sesi tanya-jawab antara peserta webinar dan narasumber. dengan diikuti oleh sebanyak 215 peserta, Webinar Nasional Prodi Tadris IPA Tahun 2021 ini berlangsung secara kondusif dan lancar.
achat de theophylline en ligne indication de vente de quibron-t au Maroc