
Kegiatan Lokakarya Pengembangan Kurikulum Program Studi Tadris IPA dilaksanakan pada hari Selasa s.d. Kamis tanggal 5—7 Oktober 2021. Lokakarya Pengembangan Kurikulum Program Studi Tadris IPA dilaksanakan di Grand Hotel Wahid Salatiga. Sebelumnya sudah dilakukan persiapan rapat koordinasi dan pengecekan peralatan-peralatan yang akan digunakan. Salah satu persiapan adalah menghubungi dan memastikan narasumber yang akan menjadi pemateri kegiatan Lokakarya Pengembangan Kurikulum Prodi Tadris IPA.
Acara dihari pertama adalah Diskusi bersama Stakeholder dengan tema “Profil Lulusan Tadris IPA FTIK IAIN Salatiga” bersama Prihatin Suryaningtyas, S.Pd (Guru SMP Muhammadiyah Plus Salatiga) Fitri Kurniawati Ningsih, S.Pd. (Guru MTsN Salatiga) dan Siti Jumaeroh, S.Pd. (Guru SMPN 4 Ambarawa). Pada sesi kali ini, peserta lokakarya, yaitu Guru-Guru IPA SMP menguraikan bahwa lulusan Prodi Tadris IPA yang dibutuhkan adalah yang mampu melaksanakan pembelajaran IPA secara profesional, mampu mendesain pembelajaran pendidikan IPA di sekolah, madrasah, dan pesantren secara holistik, mampu mendesain materi pendidikan IPA di sekolah, madrasah, dan pesantren, mampu mendesain metode/teknik pendidikan IPA di sekolah, madrasah, dan pesantren, dan mampu mendesain evaluasi pendidikan IPA di sekolah, madrasah, dan pesantren.
Selanjutnya ada pengarahan dari Wakil Dekan 2. Wakil Dekan 2 FTIK IAIN Salatiga, Dr. Rasimin, M.Pd. dalam acara ini menyampaikan bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan, arus perubahan dan kebutuhan akan link and match dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), dan untuk menyiapkan mahasiswa dalam dunia kerja, Perguruan Tinggi dituntut agar dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal. Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut.
Pada hari kedua mengundang materi dari UNS. Dengan dimoderatori oleh Septiko Aji, S.Pd., M.Pd., materi kali ini disampaikan oleh Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si. (Dosen UNS) yang menyampaikan beberapa hal. Pertama, dokumen kurikulum dalam pengembangan kurikulum pendidikan tinggi untuk mendukung implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM). Dalam tahapannya yang pertama dilakukan adalah menentukan profil lulusan, profil lulusan ini diperoleh dari analisis kebutuhan dan kajian IPTEK. Analisis kebutuhan bisa dilakukan dengan melihat masukan dari asosiasi dan stekeholder, serta hasil evaluasi kurikulum diantaranya dari tracer study, ketercapaian CPL, VMTS, dan perkembangan IPTEK.

Kedua, setelah didapat gambaran mengenai profil lulusan barulah dirumuskan capaian pembelajaran lulusan (CPL) ditingkat Prodi. CPL ini diharapkan memuat kemampuan yang diperlukan dalam era 4.0 (literasi data). Ketiga, dari CPL prodi yang sudah ditentukan mengandung bahan kajian yang digunakan untuk menentukan mata kuliah. Bahan kajian ini bukan matakuliah, tapi bisa berupa sekumpulan cabang ilmu beserta rantingnya. Keempat, penyusunan organisasi kurikulum termasuk didalamnya ada RPS, rencana evalusai, rubrik penilaian, bahan ajar. Dalam perumusan RPS terdapat CPMK, CPMK ini diturunkan dari CPL prodi yang masih bersifat umum. Dari CPMK diturunkan menjadi Sub-CPMK yang sering diebut sebagai capaian akhir pembelajaran.
Acara dilanjutkan dengan membuat dokumen kurikulum dan pada hari ketiga dilakukan penyamaan persepsi terkait dokumen kurikulum. Penyamaan ini dilakukan agar dokumen kurikulum, utamanya sebaran mata kuliah bisa disesuaikan dan diambil dalam tiap semester, sehingga dirasa tidak memberatkan mahasiswa. Selain itu, penyamaan persepsi dilakukan untuk menyimpulkan kembali output/hasil dari diskusi-diskusi yang dilakukan selama kegiatan lokakarya pengembangan kurikulum.
